Bisu tak berarti diam

Bisu tak berarti diam

Senin, 05 Agustus 2013

Mengalir

Elegi tentang hati
;untuk Den Sketsa

Hati tak mampu bicara.
Mendung yang sedari tadi menggantung tak kunjung hujan, menunggu ungkapan hati yang nantinya  mungkin akan semakin menderaskan hujan.
Tak berani, mungkin itu. Layaknya sebuah mata uang yang memiliki dua sisi yang berbeda. Sungguh sulit untuk direda jika salah satu sisi ternyata lebih condong. Kecondongan yang semakin gontai bahkan kian tak nampak. Bagaimana hati?
Yah, hati hanya mengalir. Akan lebih baik jika berdamai dengannya. Membiarkan hati mengalir tanpa perlu untuk dihentikan, karena aliran niscaya akan bermuara pada yang sebenarnya. Pun aliran memiliki takdir yang indah pada akhirnya.

Cumil CH, Juli 2013 17:28


Tidak ada komentar:

Posting Komentar