harapan itu masih ada.
yah, barangkali karena harapan itulah aku bertahan.
bertahan untuk apa?
lalu untuk siapa?
Bisu tak berarti diam
Minggu, 30 Maret 2014
Rabu, 19 Maret 2014
Lupus
(barangkali) kini telah kutemukan jawabannya. Apakah itu? kedamaian. benarkah? yah. kutemukan kedamaian di matamu.
bukan aku yang terlambat menyadari, namun aku yang di waktu lalu masih meraba-raba. Maaf.
salam jantung,
:)
bukan aku yang terlambat menyadari, namun aku yang di waktu lalu masih meraba-raba. Maaf.
salam jantung,
:)
Sabtu, 15 Maret 2014
Salam Jantung,
lalu mengapa?
kau masih saja diam di bangku yang lapuk itu, bahkan mungkin sebentar lagi roboh. cobalah kau belajar dari langit yang masih setia memayungimu. ada banyak hal yang kamu petik dari sana. tengoklah, sebentar saja.
salam jantung,
semoga lekas pelangi.
kau masih saja diam di bangku yang lapuk itu, bahkan mungkin sebentar lagi roboh. cobalah kau belajar dari langit yang masih setia memayungimu. ada banyak hal yang kamu petik dari sana. tengoklah, sebentar saja.
salam jantung,
semoga lekas pelangi.
Senin, 10 Maret 2014
Bersabarlah,
saat ini, aku lebih memilih untuk melepaskannya. tersebab apa? agar hati lebih ringan.
aku tahu, setiap waktu aku harus menikam perasaanku hingga aku benar-benar lupa jika aku pernah benar-benar menginginkannya.
tak apa.
karena kau harus tahu, waktu akan tetap setia untuk mengobati kesedihan.
bersabarlah. setelah kesedihan, akan datang pembahagiaan.
salam hati, :)
aku tahu, setiap waktu aku harus menikam perasaanku hingga aku benar-benar lupa jika aku pernah benar-benar menginginkannya.
tak apa.
karena kau harus tahu, waktu akan tetap setia untuk mengobati kesedihan.
bersabarlah. setelah kesedihan, akan datang pembahagiaan.
salam hati, :)
Langganan:
Postingan (Atom)