Bisu tak berarti diam

Bisu tak berarti diam

Rabu, 31 Desember 2014

Ia baik, dan setidaknya ia pernah membaiki kita.

Kawan, 
jujur itu memang menyakitkan. tapi apakah kau tahu? bahwa menerima kenyataan yang jujur itu justru dua kali lebih menyakitkan dari pada ia yang mengatakan jujur itu. Ini berlaku jika ini adalah tentang kepahitan dan kegetiran yang menimpali. Sangat melelahkan.
Bukan rasa malu, penyesalan atau bahkan rasa takut untuk kembali melangkah menuju tangga hidup berikutnya. Namun kesungguhan setelah ini, memperjuangkan dan mempertahankan. Karena ini bukan hanya tentang cerita kemarin sore atau pagi yang lalu, tetapi ini adalah cerita yang telah dibangun dengan kesungguhan di waktu-waktu yang lalu hingga kini. 
Tak apa jika cerita ini masih banyak luka dan perih yang menyayat. Tak apa jika cerita ini belum sempurna. Karena pada dasarnya memang kita tak bisa untuk selalu membuat cerita yang bahagia. Aku tak memungkiri itu, karena kau harus tahu bahwa hidup itu banyak warna, kawan. nikmatilah setiap warna yang tengah kau dapati dalam tangga hidupmu. Jika kau tergelincir dan terjatuh dari sana, itu sudah biasa. Bangkitlah! Itu akan menjadi cerita yang berharga jika kau mampu mengambil tetesan-tetesan pelajaran untuk memupuk kembali semangatmu. 
Dari awal hidupku, aku bertekad tak akan pernah menyerah pada keadaan. Jalani saja. Apapun masalah yang menimpali, pasti ada solusinya. Lihatlah apa yang tengah kau hadapi dari berbagi sudut kebaikan, maka kau kan lebih terbuka untu menjadi lebih bijak. Jika kau marah, itu sudah semestinya. namun, jangan kau luapkan kemarahanmu dengan tindakan keburukan karena itu hanya akan membuat dirimu menjadi tak berharga. memaafkan memang tak mudah, tapi itu juga tak sulit, kawan. jika kau coba melatih untuk menata hati kamu sebenar-benar tulus. 
Apakah kau tahu? dan sepertinya memang kau harus mengetahuinya dan menerapkan dalam dirimu, bahwa ada dua hal yang harus selalu kau ingat dan dua hal yang harus segera kau lupakan. 
Kebaikan orang lain terhadapmu dan kesalahanmu terhada orang lain, itu yang harus selalu kau ingat. Untuk apa? agar kau tak mudah membenci orang lain dan selalu membuatmu untuk menjadi pribadi yang lebih baik.dan yang harus segera kau lupakan adalah kebaikanmu terhadap orang lain dan kesalahan orang lain terhadap diri kita. Untuk apa? agar kau tak menjadi orang yang sombong dan merasa paling baik juga agar kau menjadi orang yang mudah untuk memaafkan. Memaafkan itu indah tanpa perlu dibumbui rasa benci. Karena diantara kesalahan-kesalahan yang dilakukan, ada celah kebaikan yang pernah dilakukan, dan setidaknya dia pernah membaiki kita. Dan kau tahu? bahwa dalam kebaikan terdapat ketulusan yang sesungguhnya.

So, Mari perjuangkan cita dan cinta untuk masa depan yang bahagia dengan tanpa kebencian :)

Senin, 29 Desember 2014

Siap Tempur !

Biarkan kunikmati semua rasa yang tegugu hari ini. Akan kurampungkan sampai berhentinya waktu untuk tahun yang hebat ini.
Siap bertempur untuk mimpi selanjutnya. Akan kuarungi laut yang baru, dengan ombak dan gelombak yang baru, akankah lebih besar atau lebih kecil, bahkan lebih lembut. Apapun itu, aku tak akan lelah untuk mendayung perahu kecil yang kubangun sendiri mencapai pulau indah penuh pesona yang menawan. Bahkan, tak hanya aku yang ingin mencapainya. Mari berlomba-lomba meraih mimpi yang gemilang.

Be wise



Apa yang dipelajari hari ini?
Banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran saben harinya, bahkan jika kita lebih bijak dalam menyikapi persoalan yang dihadapi, pelajaran tersebut akan semakin berharga.
Lalu apa pelajaranmu hari ini?
Bahwasanya, ketika kita tak berani untuk memutuskan sesuatu, maka akan semakin banyak pilihan yang memusingkan. Mau coba? Silahkan saja, tapi resiko ditanggung sendiri. Ini berlaku untuk apapun, tapi ini bukan berarti kita mengambil langkah yang tergesa-gesa, ini adalah tentang keberanian untuk memutuskan pada sebuah pilihan dari berbagai pilihan yang ada.
Pelajaran yang kedua adalah tentang FOKUS. Tatkala kita sudah menjatuhkan pilihan dengan berbagai pertimbangan yang positif, maka kita harus mulai berlatih untuk focus pada pilihan tersebut! Untuk apa? Ketika kita sudah berani untuk menjatuhkan pilihan, itu berarti kita sudah berani untuk berkomitmen terhadap pilihan yang demkian, maka dengan komitmen yang kuat dari hasil focus yang tidak main-main akan menjadikan diri lebih berarti dan punya daya juang yang berharga. Dan ini, akan membawa kita menjadi pribadi yang lebih baik.
 Sepakat?

29 Desember 2014



Dan hari ini adalah hari dimana aku harus mengambil sebuah keputusan dalam hidupku. Inilah salah satu tangga yang tidak mudah untuk bisa kulalui. Dunia kerja adalah dunia baru dalam hidupku. Dan dari sanalah kudapatkan banyak pengalaman berharga, dimana di dalamnya terdapat banyak pelajaran yang dapat dipetik.
Jorna smart adalah tempat kerja pertamaku. Sebuah lembaga pendidikan yang bergerak untuk fokus dalam bimbingan belajar atau biasa dikenal dengan bimbel. Lokasinya bertempat di Purbalingga. Jarak yang ditempuh cukup jauh dari tempat domisiliku saat ini, Purwokerto. Jarak yang jauh ini, awalnya tak berarti untukku, terkalahkan oleh semangat yang membuncah dalam diri. Pertama kali bekerja, barangkali itu adalah alasan utamanya.
Hari demi hari kulewati dengan penuh semangat, tanpa mengeluh sedikitpun, meskipun banyak yang menahanku untuk melanjutkannya, itu terlalu jauh, ujar mereka. Kupersiapkan materi-materi yang akan kuajarkan pada peserta didikku. Meski lelah, tapi itu tetap menyenangkan tatkala kuingat wajah-wajah mereka yang sangat berantusias untuk belajar.
Setelah beberapa minggu dan hampir melewati dua bulan, rasa lelah dan jemu menghinggapiku. Terlebih dengan berbagai persoalan hidup yang tak kunjung mereda. Persoalan yang aku sendiripun tak mampu untuk merampungkannya. Dan teguran pun tak dapat dielakkan dari pimpinan Jorna Smart. Langkahku terhenti. Aku jatuh sakit, badanku ambruk. Cukup lama kuistirahatkan tubuhku dan juga pikiranku. Bagaimana selanjutnya?
Kucoba pikirkan langkah berikutnya. Apakah akan kulanjutkan aktivitas mengajarku di Jorna Smart? Perlahan suara menasehati, yah, suara ayah. Jika memang itu terlalu melelahkan, alangkah baiknya jika kamu beraktivitas yang tak jauh dari tempatmu sekarang. Ternyata hanya sejauh itu pemahaman ayah tentang kondisi yang menimpa aku sekarang.
Dan ini adalah hari dimana aku kembali melangkahkan kakiku ke Purbalingga, Jorna Smart Tempat aku bekerja dan berbagi ilmu dengan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Setelah hampir dua minggu aku beristirahat, mungkin ini terlalu lama, siap-siap aja mendapat teguran dan kritikan. Dan lagi, ini adalah hari dimana akan kuputuskan untuk mengundurkan diri saya dari bimbel ini. Kamu yakin? insyaAllah. Bismillah yah?