Bisu tak berarti diam

Bisu tak berarti diam

Jumat, 19 September 2014

Candu

alasan yang menjadi beribu candu. dan karena, semua ini bukanlah ketetapan namun sebuah pilihan antara aku, kau.

Senin, 08 September 2014

Elegi



Benarkah ini adalah akhir cerita aku, kau. Sedangkan kau adalah sinar yang menyusuri lorong-lorong menuju ruangan yang jendelanya terbuka di sini. Lalu bagaimana? Akankah gelap yang tersisa. Haruskah kuucapkan selamat tinggal pada masa yang lalu? Bukan ini yang yang pernah tersirat, bukan ini yang pernah tertambatkan dalam doa. Lalu mengapa? Ini lebih menyedihkan, dari pada sekedar patah hati.
Telah menjadi kenangan, aku, kau. Sekejap daun berguguran menjatuhi tanah basah lantaran embun pagi yang menderas tak seperti pagi yang lalu. Angin masih berdesah, membawa semerbak bunganya yang belum layu. Dan aku telah benar-benar menyudahi apapun yang pernah singgah dan menyinggahi dengan hangatnya sinar meski sesekali meredup sekalipun. 
 
Akankah cucuran ini menemukan titik akhir?