Benarkah
ini adalah akhir cerita aku, kau. Sedangkan kau adalah sinar yang menyusuri
lorong-lorong menuju ruangan yang jendelanya terbuka di sini. Lalu bagaimana? Akankah
gelap yang tersisa. Haruskah kuucapkan selamat tinggal pada masa yang lalu? Bukan
ini yang yang pernah tersirat, bukan ini yang pernah tertambatkan dalam doa.
Lalu mengapa? Ini lebih menyedihkan, dari pada sekedar patah hati.
Telah
menjadi kenangan, aku, kau. Sekejap daun berguguran menjatuhi tanah basah
lantaran embun pagi yang menderas tak seperti pagi yang lalu. Angin masih
berdesah, membawa semerbak bunganya yang belum layu. Dan aku telah benar-benar
menyudahi apapun yang pernah singgah dan menyinggahi dengan hangatnya sinar
meski sesekali meredup sekalipun.
Akankah cucuran ini menemukan titik akhir?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar