Bisu tak berarti diam
Selasa, 27 Mei 2014
Yang kutahu, ini rindu
Merinduimu, di tengah keringnya jiwa kerontang tak bertepi.
Sesekali angin mendesir merasakan betapa nestapa kemarau yang tak kunjung
berkesudah. Tak mampu meski hanya untuk mereguk satu tetes oase darimu.
*Lupus
Rabu, 21 Mei 2014
Mentari belum Ada.
luka yang tak kunjung berkesudah?
lalu kau mau apa, takbisakah kau gunakan cermin untuk sekedarberkaca atas dirimu saat ini.
setidaknya kau akan tahu betapa malang wajahmu, tubuhmu yang telah kau aniaya selama beberapa putaran waktu.
tak inginkah aku berdiri sejenak untuk sekedar itu.
beranjak dan bergegas berjalan, perlahan tak apa.
ada banyak hal yang harus kau raih di depan sana.
sadarlah,
lalu kau mau apa, takbisakah kau gunakan cermin untuk sekedarberkaca atas dirimu saat ini.
setidaknya kau akan tahu betapa malang wajahmu, tubuhmu yang telah kau aniaya selama beberapa putaran waktu.
tak inginkah aku berdiri sejenak untuk sekedar itu.
beranjak dan bergegas berjalan, perlahan tak apa.
ada banyak hal yang harus kau raih di depan sana.
sadarlah,
Langganan:
Postingan (Atom)