Bahwa
sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan
sesungguhnya
setelah
kesulitan
ada kemudahan
***
Aku pernah gagal, kawan. Lalu apa, hal
pertama yang kulakukan, menangis kah?
Apapun
yang saya rasakan hari ini, adalah karena saya kecewa. Kecewa lantaran usaha saya yang sudah mati-matian
dirasa sia-sia dan tak ada hasil. Selain saya yang dikecewakan, saya pun telah
mengecewakan orang-orang yang telah mendukung dan mendoakanku secara
penuh. Bagaimana dengan orang tua saya? Saudara saya? Dan bahkan
kawan-kawan yang telah menaruh harapan besar terhadapku?
Apa
yang bisa saya perbuat?
Kukabari
orang tuaku, saya tak mengatakan bahwa saya telah gagal. Namun saya
menceritakan tentang sebuah permisalan yang seandainya saya gagal ataupun tidak
lulus, karena saya tak berani menceritakan kegagalanku. Saya tersayat melukai harapan mereka.
Yah, saya tersayat.
Bagaimana
jawaban mereka atas cerita permisalan yang saya lontarkan?
Saya
meyakini bahwa orang tua saya
adalah malaikat penjaga saya.
Mereka sama sekali tak menunjukkan rasa kecewa ataupun terlukai. Mereka justru
memberikan asupan motivasi untuk saya, bahwasanya apapun hasilnya nanti itu
adalah rezekimu. Dan
jika memang ini belum jalannya barangkali jalan yang lebih baik telah
dipersiapkan untuk saya. Kuncinya adalah satu, ikhlas. Ikhlas dengan apapun
yang diberikan karena jalan saya masih panjang, masih ada banyak hal baik yang
bisa diperbuat. Dan satu lagi pesan terakhir sebelum menutup perbincangan di
telepon, kamu jangan minder dan tetap semangat dengan apapun hasilnya nanti,
karena orang tua selalu beroda untuk kebaikanmu.
Cucuran
air mata seketika membasahi pipi hingga tak dapat berkata-kata. Saya menangis,
namun ini bukan berarti saya jatuh. Ini adalah proses awal untuk kebangkitan
atas semangat hidup saya. Akan kubuktikan bahwa aku bisa lebih baik dan lebih
sukses dengan jalan yang lain. Akan kujalani tiap proses yang ada. Aku tak akan
mengecewakanmu lagi, bapak ibu.
.
***
Sepenggal cerita tentang kegagalan
yan pernah saya alami. Memilukan memang, keika kita merasa kecewa dan mengecewakan
oran lain. Dengan nasehat orang tua, aku meyakini bahwa rencana Allah selalu berakhir
dengan lebih indah. Jika yan kau dapakan belum indah, iu erari elum sampai
akhir. Kulanjutkan langkah selanjutnya sampai akhirnya saat masuk pada sebuah
yayasan pendidikan yang sedang saya geluti sekarang. Sungguh, ini berkah. Ini lebih
indah dari yang saya bayangkan. Berada dalam lingkunan yang dekat dengan nasehat-nasehat
kebaikan menujuNya. Disini say belajar untuk tidak hanya mampu memberikan
mau’idhoh khasanah (nasehat) tetapi berusaha menjadi uswatun khasanah (Teladan)
bagi orang lain teruama anak didik yang menjadi penerus selanjutnya.
Bahwasanya hati harus memiliki rasa yang sejati. Agar mimpi terpatri
dalam hati. Pastikan langkahmu maju tanpa terhenti oleh hal kecil yang kau
besar-besarkan. Berhentilah memanjakan raga, berjuanglah dengan kau gandeng
pengorbanan karena jalanmu masih panjang. Buatlah
hidup lebih berati dengan mandiri tanpa melukai siapapun termasuk diri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar