Bisu tak berarti diam

Bisu tak berarti diam

Selasa, 24 Maret 2015

Kosong



Bagaimana mungkin aku akan meninggalkannya? Lalu siapa yang akan menitahnya, mengajari ia sampai berdiri sendiri lalu berjalan dan kemudian berlari. Aku sedemikian bimbang pada cerita ini, aku sungguh masih meraba untuk melanjutkan langkahku dalam cuplikan cerita berikutnya. Kosong. 

*Aku pun tak menganggap baik diriku, tapi setidaknya aku dan kamu bisa berjalan beriringan, belajar tentang kebaikan-kebaikan yang semestinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar