Diamku, bukan berarti aku bisu kawan.
Lihatlah mawar yang sedari tadi hanya mengalun perlahan
terhempaskan oleh angin, menunggui kumbang yang tak kunjung berada. Tak dapat
memetik waktu. Sabar menanti meski rintik yang beribu membasahi wajahnya,
menggigil. Mungkin ia tak datang atau bahkan tak kembali selamanya.
Menahan rindu yang membuncah. Akan dikemanakan rasa yang
kian menjulang ini? sedang yang dirindui tak kunjung merasakannya.
- Usap air
mata -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar