Bisu tak berarti diam

Bisu tak berarti diam

Sabtu, 26 Oktober 2013

Tipuan Hujan

selamat pagi,
apa kabar hatimu pagi ini?

semoga tak seperti langit yang menggantung pagi ini, mendung.
hujan yang basah sejak tadi sore hingga malam tadi masih saja menyisakkan aroma yang bergulat bersama embun.

teringat hari kemarin saat kita, aku dan kamu menunggi hujan yang tak kunjung basah. sesekali gerimis yang hanya beberapa, ternyata hanya tipuan. seakan sudah sepakat bersama langit yang sudah berwarna kehitaman.
aku dan kamu duduk bersebelahan dengan suara burung yang tengah berlarian bersama kawan di udara dan celotehan daun yang terhempas oleh angin.  Demikian angin yang sedari tadi berbisik seakan membawa kabar bahwa hujan segera datang.
ah, langit dan angin sekongkol untuk membuat tipuan ini.

tapi tetap saja, kau meneguhkan dan menguatkan padaku
"bersabarlah", ujarmu lirih meguatkan.

yah, hanya itu. 

dan akhirnya aku dan kamu beranjak. barangkali ini belum waktunya untuk menikmati dan mengguyur jiwa yang tengah kemarau. belim saatnya jiwa untuk basah.

mungkin lain waktu aku dan kamu benar merasakan tiap tetesan hujan diantara yang beribu bersama dengan rasa yang tanpa beban di pundak dan dengan tawa yang lepas meriuhkan cakrawala

semoga 
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar