Wahai para daun senja,
Aku tahu sedari tadi engkau lekat sekali menatapku bahkan sesekali mentertawakanku.
Engkau yg tengah bergurau dengan angin mengejekku yang tengah sendiri, tanpa teman. Memilukan.
Untung saja, air mata ini masih tertahan; aku tak semakin ditertawakan.
#17:36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar